12 Kesalahan Saat Membeli Printer yang Sering Dilakukan Orang — dan Cara Menghindarinya
MalibuKomputer.com Malibu computer >> Artikel Studi kasus>> 12 Kesalahan Saat Membeli Printer yang Sering Dilakukan Orang — dan Cara Menghindarinya
- by management
- 0
- Posted on
12 Kesalahan Saat Membeli Printer yang Sering Dilakukan Orang — dan Cara Menghindarinya
Pendahuluan
Membeli printer tampaknya hal sederhana. Namun kenyataannya, banyak orang melakukan kesalahan yang akhirnya membuat mereka harus menanggung biaya lebih besar, printer cepat rusak, tinta boros, hingga performa tidak sesuai kebutuhan. Kesalahan-kesalahan ini sangat sering terjadi baik pada pengguna rumahan, kantor kecil, hingga perusahaan besar.
Oleh karena itu, artikel ini hadir sebagai panduan lengkap. Kita akan membahas 12 kesalahan paling umum saat membeli printer dan bagaimana cara menghindarinya agar Anda mendapatkan printer yang tepat, hemat, awet, dan sesuai kebutuhan jangka panjang. Artikel ini dibuat secara mendalam agar Anda bisa menghindari kesalahan umum yang sering merugikan pembeli printer.
1. Hanya Melihat Harga Printer dan Tidak Menghitung Biaya Jangka Panjang
Kesalahan terbesar yang sering terjadi adalah terpaku pada harga printer yang murah tanpa memikirkan biaya operasionalnya.
Dampak dari Kesalahan Ini:
- Toner atau tinta sangat mahal
- Konsumsi tinta per halaman tinggi
- Sparepart cepat habis
- Total biaya kepemilikan (TCO) jadi jauh lebih besar
Cara Menghindari:
- Hitung biaya tinta/toner per halaman (Cost Per Page)
- Cari tahu harga drum, cartridge, dan sparepart
- Bandingkan printer berdasarkan biaya operasional, bukan harga unit
Ingat: Printer murah belum tentu hemat!
2. Tidak Mengukur Kebutuhan Volume Cetak
Banyak yang membeli printer tanpa mengetahui berapa banyak mereka mencetak per hari atau per bulan.
Kesalahan ini menyebabkan:
- Printer cepat aus
- Komponen panas (fuser) cepat rusak
- Proses cetak lambat dan tidak efisien
Tips:
Tentukan kategori kebutuhan Anda:
- Ringan: < 100 lembar/hari
- Sedang: 100–300 lembar/hari
- Berat: > 300 lembar/hari
Sesuaikan printer dengan Duty Cycle.
3. Salah Pilih Teknologi: Inkjet vs Laser Tidak Sesuai Kebutuhan
Banyak orang memilih printer inkjet karena harga awal lebih murah, padahal mereka mencetak banyak dokumen setiap hari.
Kesalahan Ini Berakibat:
- Tinta inkjet cepat habis
- Head sering mampet
- Cetak lambat
- Biaya per halaman mahal
Solusi:
- Butuh teks banyak? Pilih printer laser.
- Butuh cetak foto? Pilih inkjet photo berkualitas tinggi.
- Butuh dokumen warna kantor? Pilih inkjet office grade (Epson/HP Business Inkjet).
4. Tidak Memperhatikan Kecepatan Cetak (PPM)
Printer murah umumnya memiliki PPM rendah (5–10 halaman/menit).
Akibatnya:
- Antrian cetak lama
- Produktivitas menurun
- Terlihat tidak profesional saat mencetak dokumen penting
Saran PPM:
- Kebutuhan rumahan: 10–15 PPM
- Kantor kecil: 20–30 PPM
- Perusahaan: 40+ PPM
5. Mengabaikan Fitur Duplex (Bolak-Balik Otomatis)
Kesalahan ini membuat pengguna harus membalik kertas manual, membuang waktu, dan memboroskan kertas.
Kenapa Harus Duplex?
- Menghemat kertas 50%
- Dokumen terlihat lebih profesional
- Waktu cetak dokumen banyak lebih cepat
Untuk printer modern, fitur ini sudah wajib ada.
6. Tidak Memeriksa Harga & Ketersediaan Tinta/Toner
Banyak printer memiliki tinta atau toner yang harganya bisa lebih mahal dari printer-nya sendiri.
Dampak Kesalahan Ini:
- Biaya operasional membengkak
- Tinta cepat habis
- Tidak ada opsi tinta kompatibel
Cara Menghindari:
- Cek harga tinta/toner sebelum beli printer
- Hindari printer dengan cartridge kecil
- Pilih printer dengan tangki besar atau toner high-yield
7. Tidak Memahami Kebutuhan Konektivitas
Masih banyak pembeli yang membeli printer hanya dengan koneksi USB.
Akibatnya:
- Tidak bisa dipakai bersama
- Tidak bisa mencetak dari HP
- Tidak bisa ditempatkan jauh dari PC
Fitur yang Sebaiknya Ada:
- WiFi
- WiFi Direct
- Ethernet LAN
- Cloud Printing
- Mobile Printing (AirPrint / Mopria)
8. Tidak Mengecek Kapasitas Tray Kertas
Kesalahan ini sering terjadi pada kantor yang membeli printer murah.
Akibat:
- Harus terus menambah kertas
- Meningkatkan risiko paper jam
- Tidak efektif untuk cetak banyak lembar
Standar Tray:
- Rumahan: 100–150 lembar
- Kantor kecil: 250 lembar
- Kebutuhan tinggi: 500 lembar atau lebih
9. Mengabaikan Fitur ADF untuk Scan dan Copy
Banyak pembeli baru sadar bahwa mereka butuh ADF setelah printer dibeli.
Akibat:
- Proses scan berlembar-lembar menjadi lambat
- Tidak bisa scan bolak-balik otomatis
- Tidak cocok untuk kantor atau usaha fotokopi kecil
Solusi:
Pilih printer dengan ADF 35+ lembar, dan bila perlu Duplex ADF.
10. Tidak Memperhatikan Kualitas Build dan Daya Tahan
Printer rumahan tidak dirancang untuk volume tinggi.
Kesalahan ini menyebabkan:
- Roller cepat aus
- Gear pecah
- Overheat
- Error berkepanjangan
Tips:
Perhatikan berat printer. Printer yang lebih berat biasanya memiliki build quality lebih baik.
11. Tidak Mencari Informasi Service Center dan Sparepart
Ini kesalahan fatal yang sering terjadi.
Akibat:
- Tidak ada tempat service resmi
- Sparepart harus impor
- Printer mati total karena sparepart mahal
Cara Menghindari:
- Pilih merek dengan layanan after-sales kuat
seperti Epson, HP, Canon, Brother - Cek harga drum, fuser, dan roller
12. Membeli Printer Tanpa Riset atau Saran Ahli
Beberapa orang membeli printer hanya berdasarkan:
- Promosi
- Saran penjaga toko
- Harga murah
- Fisik terlihat bagus
Padahal printer kantor harus dipilih berdasarkan data teknis dan kebutuhan.
Kesimpulan
Membeli printer harus dilakukan dengan pertimbangan matang. Hindari 12 kesalahan umum di atas agar Anda tidak menyesal, tidak boros biaya, dan mendapatkan printer yang awet serta sesuai kebutuhan. Evaluasi selalu volume cetak, fitur esensial, harga tinta, dan layanan purna jual sebelum membeli.
